IMPIAN YANG MEMBAWA DAMPAK
(Efesus  1 : 15 – 23)

PENDAHULUAN :

Pasti kita sudah pernah bermimpi. Mimpi kita itu bisa yang baik dan menyenangkan, tapi juga bisa yang buruk dan menakutkan. Tapi istilah impian dalam “tema disini”, yaitu IMPIAN YANG MEMBAWA DAMPAK tentunya sebagai satu istilah yang mempunyai arti : keinginan,cita-cita, harapan, dan kerinduan kita yang membawa dampak dalam segala aspek kehidupan kita.  Tentunya semua orang pasti punya keinginan, cita-cita dan harapan dalam hidupnya. Hanya apa yang menjadi keinginan, cita-cita dan harapan masing-masing bisa saja berbeda.

Biasanya orang-orang yang masih muda yang dianggap punya banyak impian, sedangkan yang sudah lansia dianggap orang-orang yang sudah mencapai impiannya atau gagal mencapai impiannya, dan dianggap sebagai orang-orang yang tidak perlu punya mimpi lagi. Memang begitulah pandangan orang pada umunya mengenai impian hidup, sebab impian hidup itu dimengerti hanya sebagai keinginan, harapan dan cita-cita pribadi yang bersifat sementara. Cotohnya : Jadi dokter, pilot, pengusaha yang berhasil, pemimpin negara, punya keluarga anak, istri, suami, mantu, cucu dan sebagainya. Berbeda dengan impian orang-orang yang sudah didalam Yesus Kristus. Impian kita tidak lepas dari impian Allah terhadap hidup kita. Impian kita terkait, ada hubungannya dengan keinginan, harapan, dan cita-cita Tuhan dalam hidup kita. Karena itulah impian kita harus sejalan, sama, sinkron dengan impian Allah. Impian Allah itulah yang membuat impian kita bukan sekedar impian tetapi yang benar-benar mendorong kita untuk mencapainya. Impian yang dilandasi oleh impian Tuhan terhadap kita menyebabkan impian itu menjadi kenyataan. Impian yang membawa dampak yang luar biasa. Hanya Firman Tuhan yang dapat menjelaskan apa yang menjadi impian Allah dalam hidup kita. Karena itulah dalam kesempatan ini kita sama-sama mendalami FirmanNya.

POKOK RENUNGAN :

Untuk mengetahui impian Allah terhadap kita maka kita harus :

MEMILIKI HIKMAT DAN PEWAHYUAN (Efesus 1 : 16- 17)

“Aku  selalu mengingat dalam doaku, dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu “Roh hikmat dan wahyu” untuk “mengenal Dia dengan benar”.

Rasul Paulus berdoa supaya Jemaat di Efesus diberikan roh  hikmat, dan wahyu  oleh Allah. Untuk apa ? Efesus 1: 17 ….untuk mengenal Dia (Tuhan ) dengan benar.Efesus 1 : 18 …..supaya Ia (Tuhan) menjadikan mata hatimu terang. Agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilanNya. Mengerti betapa kayanya kemuliaan bagi orang-orang kudus, betapa hebat kuasaNya bagi kita.

Mengenal Allah dengan benar adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan. Banyak anak-anak yang tidak mengenal orang tuanya, walaupun sudah tinggal bersama dan hidup bersama. Dia merasa terasing di tengah-tengah orang tuanya. Berusaha menghindar dari orang tuanya. Dia  tidak tahu apa yang menjadi harapan orang tuanya bagi dia. Setiap berbicara dengan orang tuanya tidak nyambung. Maka tidak sedikit sang anak berkata”Saya tidak tahu orang tua saya maunya apa” Banyak orang tua berkata,”Saya tidak tahu anak itu mau jadi apa”. Orang tua tidak punya mimpi terhadap anaknya, anak tidak punya impian dalam hidupnya. Demikianlah banyak anak-anak Tuhan bersikap seperti itu terhadap Bapak sorgawinya. Sesungguhnya, Tuhan Yesus, Bapa yang penuh kasih, Dia tidak mau hubungan kita dengan Dia seperti ini. Tuhan Yesus mau supaya kita mengenal Dia. Tuhan Yesus menghendaki supaya kita tahu siapa DiriNya, apa kehendakNya, dan apa impianNya terhadap kita. Mengapa ? Sebab Tuhan Yesus sebagai Bapa kita, menghendaki supaya kita hidup sesuai dengan rencanaNya, yaitu “Rancangan Damai sejahtera Dan Masa Depan Yang Penuh Harapan’ (Yeremia 29:11) Oleh karena itulah Allah memberikan roh hikmat dan wahyu.

Yang jadi pertanyaan adalah : Apa itu roh hikmat dan wahyu ? Hikmat/Wisdom/sophias arti secara harafiah adalah kecerdasan yang luas dan penuh (broad and full intelligence) atau  Kemampuan untuk memahami.    Kecerdasan di sini adalah kecerdasan untuk memahami atau mengerti Firman Tuhan. Dengan memahami Firman Tuhan kita akan mengetahui apa rencana Tuhan, apa kehendak Tuhan, apa impian Tuhan dalam hidup kita.

Alangkah indahnya selain kita rajin membaca Firman Tuhan (Alkitab) atau senang mendengar Firman Tuhan tapi juga memahaminya. Alangkah senangnya orang tua kalau anak-anaknya mau mendengar ucapannya dan mengerti  apa yang diucapkan mereka. Betapa bahagia dan senangnya  hati sang anak mengetahui isi hati orang tuanya yang begitu mengasihinya dan yang mempunyai impian terhadapnya. Demikianlah seharusnya hubungan kita dengan Tuhan sebagai bapak sorgawi kita. Yang terpenting apakah ada keinginan, kerinduan, semangat untuk memperoleh hikmat itu. Kalau kita mempunyai kerendahan hati, sadar bahwa kita membutuhkan hikmat dari Tuhan, pasti Tuhan akan mengaruniakannya. Biarlah kita sama seperti Salomo. Pada waktu dia ditanya oleh Allah, apa yang dia inginkan dari Allah, Salomo menyadari bahwa Hikmatlah  yang menjadi kebutuhan dirinya dan kebutuhan setiap orang. Dengan Hikmat itulah seseorang dapat melihat keadilan, kebaikan, keindahan dan kebahagiaan. Hanya Firman Tuhan yang dapat memberikan hikmat, bukan kepandaian akal manusia yang sudah dipenuhi dengan kelicikannya. Sebagai seorang pemimpin suatu bangsa, yang tentunya mempunyai banyak impian, Salomo menyadari bahwa dia harus memiliki Hikmat. Itulah sebabnya dia meminta Hikmat pada Tuhan bukan kekayaan atau umur panjang. Apa gunanya umur panjang dan kaya kalau hidup tidak bahagia, terlebih lagi kalau hidup penuh dengan penderitaan batin. Singkatnya, yang dimaksud Hikmat adalah "Sumbernya cara pandang atau paradigma". Firman Tuhan sebagai Logos atau Hikmat, Yesus Kristus sebagai Hikmat Allah atau Logos yang telah menjadi manusia. Cara pandang kita dalam menjalani kehidupan  hanya bersumber pada  Yesus Kristus dan FirmanNya.

Apakah yang dimaksud dengan “Wahyu” ? Dalam arti umum adalah : menyatakan; membuka selubung; memanifestasikan; mewujudkan. Pewahyuan/Revelation/Apokalepseos berarti membuka yang masih tertutup. Tidak mungkin kita akan tahu barang itu berharga atau tidak kalau ditutup dengan kain gelap atau penutup lainnya. Contohnya dalam acara di TV “SUPER DEAL 2 MILYAR”. Para peserta diminta  memilih barang atau hadiah yang berharga, tapi hadiahnya tertutup. Jadi mereka tidak tahu yang mana barang yang berharga yang semestinya dipilihnya. Bisa saja mereka hanya dapat kaleng kosong atau ban mobil bekas.  Alkitab menjelaskan, betapa besarnya nilai Firman Tuhan. Tidak bisa dinilai sebab nilainya tidak terhingga. Dalam Injil Yohanes dikatakan bahwa nilai Firmab Tuhan itu sama dengan diri Tuhan sendiri. Yoh. 1 : 1 “ Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Walaupun Firman Tuhan luar biasa nilainya, tapi kalau Firman itu terselubung, Firman itu tidak mempunyai arti sama sekali buat kita. Alkitab hanya sebagai satu tulisan saja. Khotbah hanya sebagai sebuah cerita atau nasehat saja.

Tentunya bukan Allah yang menutupi atau menyelubungi FirmanNya. Pasti Allah ingin semua orang memahami FirmanNya dengan sejelas-jelasnya.  Yang terselubung bukan FirmanNya tapi mata rohani seseorang yang membacanya, yang terselubung adalah telinga rohani seseorang yang mendengarkan FirmanNya. Mata rohani dan telinga rohani yang terselubung perlu dibuka atau disingkapkan. Daud berkata, “Singkapkanlah mataku supaya aku dapat memandang keajaiban-keajaiban dari TauratMu” (Maz. 119 : 18 ) Rasul Paulus mengatakan,”Tetapi pikiran mereka menjadi tumpul, sebab sampai hari ini selubung mereka masih menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu  tanpa disingkapkan, karena Kristus saja yang dapat menyingkapkannya. ( II Kor. 3 : 14)

PENUTUP :

Kita mempunyai banyak impian dalam hidup ini. Banyak keinginan, cita-cita dan harapan untuk meraih sukses dan kebahagiaan. Keinginan, cita-cita dan harapan yang kita miliki akan menjadi hal yang indah dan akan menjadi kenyataan bila termotivasi oleh Hikmat Tuhan dan pewahyuan Allah. Hanya Yesus melalui Roh KudusNya, yang mampu membuka selubung yang menutupi mata rohani dan telinga rohani kita. Firman Allah akan nampak jelas dan terdengar indah apabila kita dengan rendah hati memohon Roh Kudus untuk menyingkapkan hal-hal yang menjadi penyelubung terhadap Firman Tuhan. Sabda Allah akan memberikan pengertian yang selalu baru tiap hari, yang selalu memperbaharui persekutuan kita dengan Tuhan, yang lebih memperjelas tujuan panggilan Sorgawi. Bila selubung telah disingkapkan maka akan semakin jelas impian Allah buat kita dan semakin jelas pula impian kita. Mimpi akan menjadi kenyataan,  baik mimpi yang berhubungan dengan hal-hal yang kekal, maupun hal-hal duniawi yang sementara ini.

A  M  I  N